Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang masih memberikan rahmatnya pada kita semua sehingga kami Tim Redaksi Ombak bisa tetap bekerja sama sampai majalah kebanggaan Fakultas Ilmu Administrasi ini bisa terbit kembali. Perlu diketahui, pada penerbitan kali ini OMBAK telah dinahkodai oleh orang-orang baru yan telah mendapatkan bimbingan-bimbingan Jurnalistik oleh para senior dan Bapak/Ibu dosen yang tidak bisa diragukan lagi kemampuannya. Dengan adanya kepengurusan baru ini, kami tim ombak berharap bisa memberikan yang lebih baik dari majalah ombak terdahulu yang sudah baik, dan akan selalu berusaha memberikan topik-topik baru yang menarik untuk dibahas dan tetap pada koridor majalah kampus yang fresh, gres, dan yang pastinya selalu mengikuti perkembangan para mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi husunya dan mahasiswa Universitas Hang Tuah umumnya.
Majalah OMBAK yang sekarang ada di tangan tim redaksi ini adalah hasil kerja sama dari seluruh civitas akademika Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Hang Tuah Surabaya. Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman antar Fakultas yang sudi memberikan bantuan saran dan kritik sehingga majalah OMBAK bisa menjadi lebih baik kedepannya.
Tema yang kali ini kami angkat adalah tentang PENDIDIKAN yang ada di Indonesia. Telah kita ketahui, begitu kompleksnya masalah pendidikan di Indonesia. Jika kita bicarakan, tak akan pernah ada habisnya. Selalu kita bertanya, sebenarnya tanggung jawab siapakah masalah pendidikan ini? Dan secara tidak kita sadari, pemerintahlah yang selalu dipersalahkan, tidak semestinya semua permasalahan pendidikan kita limpahkan kepada pemerintah. Apalagi ditambah dengan masalah yang baru-baru ini sedang hangat di bicarakan yang tidak lain adalah tentang Ijazah Instan. Dengan begitu, fakta telah membuka sedikit mata hati dan pikiran kita bahwa Institusi-institusi yang terkait dengan penyelewengan pendidikan tersebut juga patut dipersalahkan. Dengan begitu, jelas pula, bahwa masalah pendidikan adalah masalah kta bersama dan tanggung jawab kita bersama sebagai warga negara Indonesia yang baik.
Selain itu,perbedaan pendapat antara ideologi pendidikan dengan komoditi pun sebenarnya sangat menarik untuk dibahas dan kupas sampai habis.karena pada dasarnya ediologi pendidikan yang seharusnya melahirkan orang-orang pintar, para cendekiawan dan para ilmuwan malah dijadikan jalan pintas untuk mencari keuntungan. Seolah-olah pendidikan adalah satu jalur pasar bebas untuk merauk keuntungan yang sebesar-besarnya, yang akhirnya mengorbankan tujuan pendidikan itu sendiri demi kepentingan-kepentingan yang tak bermoral
”Peribahasa menyebutkan ”Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”jadi jika tanah air ini mengalami kesusahan dalam menangani masalah pendidikan. Maka sudah semestinya kita sebagai warga negara yang baik harus turut ikut andil dalam mengatasi masalah ini.”
Kita harus bersama-sama berjuang untuk ikut serta dalam mencari jalan keluar dari masalah pendidikan ini, dengan demikian Indonesia akant tetap menjadi negara yang bersatu dalam menghadapi masalah apapun. Tidak hanya berjuang dalam melawan penjajah, tetapi dalam melawan kebodohan dan penyelewengan pendidikanpun kita bangsa Indonesia harus tetap bersatu. TERIMA KASIH.
0 komentar
Posting Komentar