Selamat Datang di Blog's OMBAK
Media Komunikasi dan Informasi Mahasiswa

Pendidikan Harus Berorientasi Kemaritiman

Pendidikan Harus Berorientasi Kemaritiman
Lakukan Penelitian mengenai Kelautan

Surabaya, Kompas - Indonesia harus mendirikan sekolah menengah dan politeknik yang berorientasi kelautan. Hal ini untuk mencetak pemimpin yang berwawasan kelautan, mengingat Indonesia merupakan negara maritim.

Gubernur Akademi Angkatan Laut Mayor Jenderal TNI (Mar) Nono Sampono menuturkan, salah satu penyebab Indonesia tidak memerhatikan sektor kelautan adalah pemimpin yang tidak berorientasi kelautan. "Sejak di pendidikan dasar murid diarahkan pada orientasi kedaratan. Murid SD selalu diajar menggambar sawah," ujarnya dalam Seminar Peran Perguruan Tinggi Dalam Pembangunan Kelautan di Universitas Hang Tuah Surabaya, Kamis (4/5).

Hal itu menyebabkan potensi kelautan tidak termanfaatkan dengan baik. Setiap tahun Indonesia kehilangan triliunan rupiah akibat pencurian ikan oleh kapal asing. Padahal, 60 persen dari 42 juta penduduk miskin di Indonesia bekerja sebagai nelayan.

"Sumber daya alam di laut tidak digali dan malah sibuk menggali di darat. Akibatnya, timbul kerusakan lingkungan yang parah. Di negara lain, sumber daya alam di darat disimpan untuk cadangan dan mengutamakan sumber daya dari laut," tuturnya.

Indonesia membutuhkan politeknik untuk masyarakat pesisir dan perbatasan untuk meningkatkan keterampilan mereka. Selain itu, ia mengusulkan pendirian SMA maritim. Formatnya seperti SMA Taruna Nusantara yang mengumpulkan murid dari seluruh Indonesia. Bedanya, SMA maritim lebih menekankan wawasan kemaritiman. Rektor Universitas Hang Tuah Sapto J Poerwowidagdo menuturkan, belum semua perguruan tinggi terlibat aktif dalam pembangunan kelautan. Baru beberapa yang menunjukkan keterlibatan reaktif. "Artinya, baru akan terlibat bila ada kepentingannya," ujarnya.

Padahal, seharusnya perguruan tinggi mengedepankan unsur pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi harus berperan aktif dalam upaya pemberdayaan masyarakat meski tidak bersentuhan langsung dengan kepentingannya. "Pengabdian bisa dilakukan lewat penelitian untuk merekomendasikan langkah pemberdayaan," tuturnya. (RAZ)

Sumber : http://64.203.71.11/kompas-cetak/0605/05/jatim/52495.htm

0 komentar